Khutbah Jumat
Hari Toleransi Internasional
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyiral muslimin jama’ah jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala
Mari terus meningkatkan ketaqwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan mengerjakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan serta memperbanyak shalawat dan salam kepada Rasulullah ﷺ.
Pada kesempatan khutbah kali ini, izinkan kami selaku khatib untuk membawakan pembahasan tentang hari toleransi internasional, yang diperingati setiap 16 november oleh seluruh dunia.
Kaum muslimin jama’ah jumat yang berbahagia
Hari toleransi internasional merupakan momen penting untuk mengingatkan masyarakat dunia akan pentingnya toleransi, saling menghormati, dan memahami perbedaan. Ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1995, hari tersebut dirayakan untuk mendorong sikap yang inklusif dan mengedepankan penghargaan terhadap keragaman budaya, etnis, dan agama.
Tujuannya adalah untuk mengatasi prasangka dan diskriminasi yang sering kali menjadi sumber konflik. Perayaan ini juga menyoroti pentingnya pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai toleransi pada generasi muda dan mempromosikan perdamaian serta harmoni dalam masyarakat global.
Jama’ah jumat yang berbahagi
Dalam Islam, toleransi merupakan nilai yang sangat penting dan menjadi bagian integral dari ajaran agama. Islam mengajarkan toleransi sebagai bentuk penghormatan terhadap perbedaan keyakinan, suku, ras, dan budaya. Al-Quran mengakui keragaman sebagai sesuatu yang alami dan bagian dari kebijaksanaan Allah Ta’ala, sebagaimana disebutkan oleh Allah Ta’ala,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” [QS. Al-Hujurat: 13]
Ayat ini menegaskan bahwa manusia diciptakan berbeda-beda untuk saling mengenal dan bukan untuk saling membenci atau merendahkan.
Rasulullah ﷺ juga merupakan teladan dalam hal toleransi. Dalam banyak hadis dan kisah hidupnya, beliau menunjukkan sikap penuh kasih dan menghormati perbedaan. Salah satu contohnya adalah ketika Rasulullah ﷺ menjalin piagam madinah, sebuah perjanjian yang memungkinkan kaum Muslim, Yahudi, dan kelompok lainnya hidup bersama dengan damai.
Islam juga menekankan toleransi dalam hal keyakinan, Allah Ta’ala berfirman,
لَكُمۡ دِینُكُمۡ وَلِیَ دِینِ
“Untukmu agamamu, dan untukku agamaku” (QS. Al-Kafirun: 6)
yang menunjukkan penghormatan terhadap keyakinan agama lain tanpa harus memaksakan agama kepada orang lain, namun tetap mengajak dengan hikmah kepada hidayah islam. Prinsip ini menekankan bahwa agama adalah pilihan pribadi yang harus dihormati, tanpa ikut serta dalam praktik keagamaan mereka.
Kaum muslimin rahimakumullah
Dalam konteks sejarah, toleransi juga tercermin dari tindakan tokoh-tokoh muslim. Misalnya, Khalifah Umar bin Khattab dan Shalahuddin al-Ayyubi menunjukkan sikap toleran dalam masyarakat saat menaklukkan al-Quds, yang menjadi contoh penting dalam sejarah Islam.
Dalam toleransi internasional khususnya terhadap Palestina banyak upaya global mengakui hak-hak dan aspirasi rakyat Palestina dalam mencapai kemerdekaan dan perdamaian. Banyak negara dan organisasi internasional menunjukkan solidaritas melalui berbagai tindakan dan pernyataan resmi.
Baru-baru ini, wakil menteri luar negeri republik Indonesia, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menyatakan bahwa isu Palestina akan menjadi fokus utama dalam diplomasi Indonesia dengan dunia Islam. Beliau menekankan bahwa membantu kemerdekaan Palestina adalah amanat konstitusi Indonesia, dan segala upaya diplomasi politik maupun kemanusiaan akan diarahkan untuk mendukung tujuan tersebut.
Mari kita tetap mendukung kemerdekaan negeri para Nabi tersebut dengan apa saja yang kita miliki dari doa, donasi, begitu juga pemboikotan terhadap produk-produk israel dan yang pro kepada mereka.
Kaum muslimin yang semoga dimuliakan Allah Ta’ala
Demikian khutbah pertama, inilah beberapa tentang hari toleransi internasional, meskipun masih banyak sebenarnya, tapi karena waktu yang membatasi kita. Semoga Allah Ta’ala mengumpulkan kita semua bersama Nabi kita Muhammad ﷺ di surga firdaus kelak, jangan lupa doakan kebaikan untuk saudara-saudari kita di Palestina, semoga Allah mewafatkan kita semua dalam keadaan husnul khatimah, aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبۡحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا یَصِفُونَ وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِینَ وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Penulis: Tim Ilmiyah Yayasan Amal Jariyah Indonesia