Khutbah Jumat
Keutamaan Ilmu Islam
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyiral muslimin jama’ah jumat rahimakumullah
Pada khutbah jumat kali ini, izinkan kami membawakan tema seputar keutamaan ilmu islam, beberapa di antaranya:
Pertama: Allah Ta’ala membatasi rasa takut hanya bagi para ahli ilmu, sebagaimana firmanNya,
إِنَّمَا یَخۡشَى ٱللَّهَ مِنۡ عِبَادِهِ ٱلۡعُلَمَـٰۤؤُا۟
“Sesungguhnya yang hanya takut kepada Allah dari hamba-hambaNya adalah para ahli ilmu” (Qs.35:28).
Ketakutan kepada Allah merupakan jalan teragung menuju ridaNya dan surgaNya, sebab dapat mendorong kepada ketaatan dan mencegah dari kemaksiatan.
Kedua: Allah Ta’ala memerintahkan NabiNya meminta tambahan ilmu, sebagaimana firmanNya,
وَقُل رَّبِّ زِدۡنِی عِلۡمࣰا
“Dan katakanlah, ‘Rabbku tambahkanlah kepadaku ilmu'” (Qs.20:114).
Allah tidaklah menyuruh NabiNya meminta suatu tambahan kecuali tambahan ilmu.
Ketiga: Allah Ta’ala mengangkat kedudukan ahli ilmu di dunia dan di akhirat, sebagaimana firmanNya,
یَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمۡ وَٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتࣲۚ
“niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (Qs. 58:11).
Keempat: Tanda Allah menginginkan kebaikan bagi seorang hamba, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Siapa yang Allah inginkan kebaikan maka Dia akan memahamkan baginya agama” (Muttafaqun ‘Alaihi).
Jika kita melihat Allah membawa diri ini kepada ilmu, bermajlis bersama ahlinya, dan mengambil faedah dari mereka, atau dari wasilah apa saja yang bermanfaat untuk mendapatkan ilmu, maka ketahuilah bahwa Allah menginginkan bagi kita semua kebaikan.
Kelima: Jalan tol menuju surga Allah. Rasulullah ﷺ bersabda,
منْ سَلَكَ طَريقًا يَبْتَغِي فِيهِ علْمًا سهَّل اللَّه لَه طَريقًا إِلَى الجنةِ
“Siapa yang melewati suatu jalan mencari padanya ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya dengannya jalan menuju surga” (HR. At-Tirmidzi dengan sanad hasan).
Menuju surga adalah jalan sulit, namun dengan menuntut ilmu kita akan menemukan jalan menuju surga dengan mudah.
Keenam: Bagaikan rembulan di atas seluruh bintang kecil. Rasulullah ﷺ bersabda,
وفَضْلُ الْعَالِم عَلَى الْعابِدِ كَفَضْلِ الْقَمر عَلى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ
Keutamaan seorang alim (ahli ilmu) dibandingkan seorang abid (ahli ibadah) sebagaimana keutamaan bulan atas seluruh bintang” (HR. At-Tirmidzi dengan sanad hasan).
Jama’ah jumat rahimakumullah
Apa bentuk persamaan alim dengan bulan?
Pertama: Bulan mengambil cahayanya dari matahari, begitu pun alim mengambil ilmunya dari kitab dan sunnah.
Kedua: Bulan bertingkat ada hilal dan purnama serta di antara keduanya, begitu pun ulama bertingkat pada ilmu mereka.
Keutamaan alim atas abid dari berbagai sisi:
Pertama: Manfaat yang diberikan oleh alim juga untuk orang lain berbeda dengan abid untuk diri sendiri.
Kedua: Ilmu memperbaiki yang salah dari ibadah, tidak sebaliknya.
Ketiga: Alim pewaris Nabi, keutamaan ini tidak didapatkan oleh abid.
Keempat: Abid pengikut dan pentaklid alim.
Kelima: Ilmu akan terus mengalir manfaatnya bahkan setelah kematian, keutamaan ini tidak didapatkan oleh abid.
Kaum muslimin rahimakumullah
Perkataan salaf seputar urgensi ilmu
Ali radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Cukuplah ilmu sebagai kemuliaan ketika ada orang yang mengaku berilmu padahal ia tidak mengetahuinya dengan baik dan senang jika dinisbatkan ilmu kepadanya, serta cukuplah kebodohan sebagai celaan ketika bahkan orang yang bodoh berlepas diri dari kebodohan”
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Aku berusaha memahami agama sesaat lebih aku sukai dari pada menghidupkan malam dengan shalat sampai subuh”
Sufyan Ats-Tsaury rahimahullah mengatakan, “Manusia yang paling tinggi derajatnya adalah mereka yang antara Allah dan hamba-hambaNya sebagai Rasul dan Ulama”.
Demikian khutbah pertama ini, masih banyak hal tentang ilmu agama kita ini, namun waktu yang membatasi kita, semoga Allah Ta’ala merahmati dan mengampuni kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبۡحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا یَصِفُونَ وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِینَ وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Penulis: Tim Ilmiyah Yayasan Amal Jariyah Indonesia