Khutbah Jumat
Pelajaran Hijrah 2 Nabi dan Kaumnya
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyirol muslimin jama’ah jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Pada kisah-kisah para Nabi ‘alaihimussalam terdapat banyak pelajaran yang mirip, sebagaimana agama mereka agama yang satu yaitu islam meskipun berbeda syariatnya, sebagaimana pula tantangan yang mereka hadapi satu yaitu mendakwahkan tauhid meskipun kadang ada perbedaan kelainan pada tiap kaumnya.
Pada kesempatan jumat kali ini, izinkan kami selaku khatib membawakan tema khutbah berkenaan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari hijrah nabi Musa ‘alaihissalam bersama kaumnya dari kezaliman fir’aun bersama bala tentaranya, dan ibroh dari hijrah nabi Muhammad ﷺ bersama kaum muslimin dari kezaliman kaum kafir quraisy bersama sekutu-sekutunya.
Tentunya bulan muharram sangat erat kaitannya dengan hijrah kedua Nabi ‘alaihimassalam tersebut, di mana kita ketahui bahwa bulan muharram pertanda awal masuknya penanggalan hijriah berdasarkan hijrahnya Rasulullah ﷺ dari mekah ke madinah, dan bulan hijrahnya nabi Musa ‘alaihissalam dari mesir ke palestina.
Kaum muslimin rahimakumullah
Di antara pelajaran yang bisa dipetik dari kisah hijrah kedua Nabi ‘alaihimassalam dan kaumnya adalah:
Pelajaran Pertama: Pengorbanan
Alhamdulillah saat ini kita tidaklah berada pada posisi pengorbanan yang mengharuskan hijrah hissiyah dari tempat kelahiran negeri kita sebagaimana yang dialami kedua Nabi ‘alaihimassalam bersama kaumnya.
Hijrah yang sangat perlu kita kerjakan tiap saat adalah pengorbanan hijrah maknawiyah dari memprioritaskan hawa nafsu kepada mengedepankan Allah Ta’ala, dari tenggelamnya dalam kemaksiatan keharaman menuju ketaatan ketundukan kepada Allah Ta’ala.
Rasulullah ﷺ bersabda,
والْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
“Dan orang yang berhijrah adalah yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah.” (Muttafaqun ‘Alaihi, HR. Bukhari 10 dan Muslim 40).
Meskipun keduanya saling berhubungan, jika kekhawatiran di suatu tempat seseorang tidak bisa mempertahankan agamanya, khawatir ternodai dan terpengaruh dengan keadaan, maka sebaiknya berhijrah dari tempat tersebut yang sebelumnya ia bisa mengambil peran dakwah untuk melakukan perubahan di tengah-tengah kerusakan.
Pelajaran Kedua: Keyakinan
Rasulullah ﷺ dan sahabatnya mulia Abu Bakr As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu saat berada di gua tsur, Allah Ta’ala menceritakan keadaan mereka dalam al-Quran, dengan keyakinan penuh, keimanan mendalam, kepercayaan yang kokoh Rasulullah ﷺ menenangkan sahabat beliau. Allah Ta’ala berfirman,
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekkah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Qs. At-Taubah: 40)
Lihatlah juga bagaimana keyakinan nabi Musa ‘alaihissalam menenangkan pengikutnya
فَلَمَّا تَرَٰٓءَا ٱلۡجَمۡعَانِ قَالَ أَصۡحَٰبُ مُوسَىٰٓ إِنَّا لَمُدۡرَكُونَ * قَالَ كَلَّآۖ إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهۡدِينِ
Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, “Kita benar-benar akan tersusul.” Dia (Musa) menjawab, “Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” (Qs. Asy-Syu’ara: 61-62)
Kaum muslimin rahimakumullah
Ketiga: Kesyukuran
Sehubungan dengan hijrah kedua Nabi ‘alaihimassalam, setelah Rasulullah ﷺ tiba di madinah disebutkan dalam hadis
قَدِمَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ المَدِينَةَ، فَوَجَدَ اليَهُودَ يَصُومُونَ يَومَ عَاشُورَاءَ فَسُئِلُوا عن ذلكَ؟ فَقالوا: هذا اليَوْمُ الذي أَظْهَرَ اللَّهُ فيه مُوسَى، وَبَنِي إسْرَائِيلَ علَى فِرْعَوْنَ، فَنَحْنُ نَصُومُهُ تَعْظِيمًا له، فَقالَ النبيُّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ: نَحْنُ أَوْلَى بمُوسَى مِنكُم فأمَرَ بصَوْمِهِ
“Setibanya Nabi ﷺ di Madinah, beliau mendapatkan orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura. Mereka ditanya tentang masalah itu, lalu mereka menjawab; “Ini adalah hari di saat Allah memenangkan Musa ‘alaihissalam dan bani Isra’il atas Fir’aun. Dan kami berpuasa untuk mengagungkan hal itu.” Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Kami lebih berhak kepada Musa daripada kalian.” Kemudian beliau memerintahkan untuk berpuasa pada hari ‘Asyuro`.” (Muttafaqun Alaihi)
Kaum muslimin jama’ah jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala
Terkait puasa asyuro 10 muharram, kami kembali mengingatkan kepada diri kami dan jamaah sekalian untuk berpuasa, tahun ini di negeri kita bertepatan hari rabu 17 juli 2024, yang keutamaannya tidak asing lagi bagi telinga kita, Rasulullah ﷺ bersabda,
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim)
Dan kami mengingatkan juga puasa sehari sebelumnya yang biasa disebut sebagai puasa tasu’a bertepatan hari selasa 16 juli 2024, Rasulullah ﷺ bersabda,
لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ
“Seandainya tahun depan aku masih hidup, niscaya saya benar-benar akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharam).” (H.R. Muslim)
Terakhir, memperbanyak puasa di bulan muharram sangat dianjurkan, karena sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram
Rasulullah ﷺ bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
“Puasa terafdhal setelah Ramadhan adalah bulan Allah al Muharram” (HR Muslim)
Kaum muslimin rahimakumullah
Demikian khutbah pertama, masih banyak hal tentang pelajaran hijrah dari 2 Nabi mulia ‘alaihimas shalaatu wassalam bersama kaumnya, jangan lupa doakan kebaikan untuk saudara-saudari kita di Palestina, semoga Allah mewafatkan kita semua dalam keadaan husnul khatimah, aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبۡحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا یَصِفُونَ وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِینَ وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Penulis: Tim Ilmiyah Yayasan Amal Jariyah Indonesia
