Khutbah Jumat
Rabiul Awal dan Cinta Rasul
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyiral muslimin jama’ah jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala
Dalam sejarah islam, rabiul awal adalah bulan kedatangan dan sekaligus bulan kepergian baginda Rasulullah ﷺ dari dunia yang fana ini. Di bulan itu beliau ﷺ lahir dan di bulan itu pula beliau ﷺ diwafatkan oleh Allah Ta’ala, selama 63 tahun lamanya beliau ﷺ hidup dipermukaan bumi ini sebagai hamba dan utusan Allah Ta’ala paling terakhir dan paling mulia.
Kita sebagai ummat Rasulullah ﷺ tidak sepantasnya acuh tak acuh bermasa bodoh dan cuek terhadap biografi perjalanan kehidupan Rasulullah ﷺ dan seluruh sunnah-sunnah beliau ﷺ baik dari segi perkataan, perbuatan, ketetapan taqrir, maupun sifat fisik dan akhlaq beliau ﷺ.
Nabi kita Muhammad Rasulullah ﷺ sangat perhatian terhadap umatnya, sehingga Allah Ta’ala berfirman tentang beliau ﷺ
لَقَدۡ جَاۤءَكُمۡ رَسُولࣱ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِیزٌ عَلَیۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِیصٌ عَلَیۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِینَ رَءُوفࣱ رَّحِیمࣱ
“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (Q.S. At-Taubah 128)
Kaum muslimin jama’ah jumat yang berbahagia
Tentunya kita semua cinta kepada baginda Rasulullah ﷺ, namun bagaimana cara kita mencintai beliau ﷺ, di antaranya:
Pertama: Belajar sirah nabawiyah yang merupakan suatu keharusan untuk mengenal suri teladan kita, dari awal hingga akhir, bahkan setiap waktu jika selesai dengan buku yang satu, pindah ke buku sirah yang lain, bisa juga dengan mendengar ceramah sirah yang dibahas dari sejak menjelang kelahiran beliau ﷺ hingga wafat, dan beberapa pelajaran penting setelahnya.
Kedua: Membenarkan segala apa yang datang dari beliau ﷺ
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ
“Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut keinginan hawa nafsunya”.
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحَىٰ
“Tidak lain (Al-Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (Q.S. An-Najm, Ayat 3-4)
Ketiga: Beradab ketika nama beliau ﷺ, hadits-hadits beliau disebutkan, dan apa saja yang berkaitan dengan beliau ﷺ
Adab yang penting ketika nama beliau disebutkan adalah kita mesti bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ, karena jika tidak, maka kita adalah orang pelit yang disebutkan dalam hadits,
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
Dari Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang yang bakhil adalah orang yang apabila aku disebutkan di hadapannya maka ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku.” (H.R. At-Tirmidzi no. 3546, shahih al-Albani)
Kaum muslimin jama’ah jumat yang berbahagia
Keempat: Mengikuti seluruh apa yang beliau tuntun, dan tunjukan.
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S. Ali ‘Imran, Ayat 31)
Berkata Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
اتَّبِعُوا، وَلا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ، كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ
“Ittiba’lah (ikutilah petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), dan janganlah membuat bid’ah. Karena (petunjuk Nabi) itu sudah cukup bagi kalian. Semua bid’ah adalah sesat.”
Kelima: Berhukum dengan hukum Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Allah Ta’ala berfirman,
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
“Maka demi Rabbmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (Q.S. An-Nisa’, Ayat 65).
Keenam: Menyebarluaskan dan mendakwahkan ajaran Rasulullah ﷺ.
Beliau bersabda,
بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat” (H.R. Al-Bukhari nomor 3461)
Ketujuh: Membela kehormatan dan ajaran Nabi ﷺ.
Allah Ta’ala akan terus menolong Nabi-Nya ﷺ dan melakukan pembelaan terhadap beliau. Tapi pertanyaannya, apakah kita punya andil dalam hal ini sebagaimana para sahabat yang mempertaruhkan nyawa mereka demi membela Rasulullah ﷺ?
Syaikh Ath-Tharify Hafizhahullah mengatakan, “Nabi Muhammad ﷺ tidak butuh dibela oleh siapa pun dari kita namun setiap kita butuh untuk membela beliau sebagai bukti keimanan kita kepada beliau ﷺ.”
Jama’ah kaum muslimin rahimakumullah.
Inilah beberapa di antara cara membuktikan cinta kita kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, meskipun masih banyak sebenarnya, tapi karena waktu yang membatasi kita.
Semoga Allah Ta’ala mengumpulkan kita semua bersama Nabi kita Muhammad ﷺ di surga firdaus kelak
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ
وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Sebagai penutup, mari kita memperbanyak shalawat kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَغَافِرَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ
رَبَّنَا ظَلَمۡنَاۤ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ
رَبَّنَا اَتِنَافىِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفىِ الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ
إِنَّ ٱللَّهَ یَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَـٰنِ وَإِیتَاۤىِٕ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَیَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَاۤءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡیِۚ یَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
Penulis: Tim Ilmiyah Yayasan Amal Jariyah Indonesia