Khutbah Arafah 1445 H / 2024 M
(Khutbah dibacakan saat wukuf di arafah untuk 2 khutbah. Bagi yang mau 1 khutbah bisa dicukupkan dengan khutbah pertama)
Khutbah Pertama
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
الْحَمْدُ ِلِلّهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ
أَمَّا بَعْدُ
Labbaikallahumma Labbaik, Labbaika Laa Syariikalaka Labbaik, Innal Hamda wan Ni’mata Laka wal Mulka, Laa Syariikalak
Para tamu Allah Ta’ala jamaah haji yang semoga dirahmati dan diampuni olehNya
Rasulullah ﷺ bersabda,
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (Muttafaqun ‘Alaihi, HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)
Sabda lainnya,
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521).
Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi seluruh kaum muslimin, khususnya bagi mereka yang menunaikan rukun islam yang kelima yaitu haji bagi yang mampu. Alhamdulillah atas segala nikmatNya, di antara nikmat terbesar telah memilih dan memampukan kita semua menunaikan ibadah agung ini.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam. (Qs. Ali ‘Imran: 97)
Kaum muslimin jamaah haji yang semoga dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
Kita semua adalah pilihan Allah Ta’ala, kita ditakdirkan berkumpul bersama dari berbagai belahan dunia, dalam kondisi yang sangat agung, ibadah yang sangat mulia, di tempat yang sangat banyak diimpikan oleh kaum muslimin untuk bermunajat kepada Rabbnya, bersama jamaah haji yang luhur, di hari yang sangat suci, hingga di antara Ulama memandang bahwa hari arafah inilah hari terbaik dalam sepanjang tahun.
Labbaikallahumma Labbaik, Labbaika Laa Syariikalaka Labbaik, Innal Hamda wan Ni’mata Laka wal Mulka, Laa Syariikalak
Rasulullah ﷺ bersabda,
الْحَجُّ عَرَفَةُ
“Haji adalah wukuf di Arafah.” (HR. An Nasai no. 3016, Tirmidzi no. 889, Ibnu Majah no. 3015. Syaikh Al Albani menshahihkannya).
Wukuf di arafah adalah di antara rukun haji yang paling penting dan perlu diperhatikan, karena yang tidak melakukannya maka hajinya tidak sah.
Kaum muslimin duyufarrahman yang berbahagia
Ada banyak keutamaan hari arafah, di antaranya:
Pertama: Hari arafah adalah hari disempurnakannya agama Islam.
Diriwayatkan bahwa seorang Yahudi mengatakan kepada Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, “Wahai Amirul Mukminin, terdapat satu ayat di Kitab yang kamu baca, yang kalau sekiranya ayat tersebut diturunkan kepada kami, pasti kami jadikan hari itu sebagai hari raya”. Umar bertanya, “Ayat apa itu?” Dia menjawab:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3).
Umar mengatakan, “Sungguh kami telah mengetahui hari itu, dan tempat diturunkannya kepada Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam saat beliau sedang wukuf di Arafah pada hari Jumat.” (Muttafaqun ‘alaihi. HR. Bukhari no. 45 dan Muslim no.3017)
Kedua: Hari arafah adalah hari di antara hari Allah Ta’ala bersumpah atasnya di dalam al-Quran.
Ketika Allah Ta’ala bersumpah atas suatu makhlukNya maka makhluk tersebut perlu perhatian khusus dari kita semua, karena Allah Ta’ala tidaklah bersumpah kecuali dengan yang agung.
Allah berfirman,
وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ
“Dan demi yang menyaksikan dan yang disaksikan.” (QS. Al-Buruj: 3).
Sehubungan dengan ayat tersebut, Nabi ﷺ bersabda,
اليَوْمُ المَوْعُودُ يَوْمُ القِيَامَةِ، وَاليَوْمُ المَشْهُودُ يَوْمُ عَرَفَةَ، وَالشَّاهِدُ يَوْمُ الجُمُعَةِ
“Hari yang dijanjikan adalah hari kiamat dan hari yang disaksikan adalah hari Arafah. Yang menjadi saksi adalah hari Jumat.” (HR. Tirmidzi No. 3339 dan dihasankan oleh Alalbani).
Pada ayat lain Allah berfirman,
وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ
“Dan demi yang genap dan yang ganjil.” (QS. Al-Fajr: 3).
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Yang genap adalah hari adha (tgl 10 Dzulhijjah) dan yang ganjil adalah hari Arafah (9 Dzulhijjah).
Ketiga: Hari arafah adalah hari Allah Ta’ala turun ke langit dunia atau langit terendah
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: “نِعْمَ الْيَوْمُ يَوْمُ يَنْزِلُ اللَّهُ فِيهِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا”. قَالُوا: “يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ وَأَيُّ يَوْمٍ هُوَ؟” قَالَتْ: “يَوْمُ عَرَفَةَ”
Ummu Salamah berkata, “Sebaik-baik hari adalah hari yang di dalamnya Allah turun ke langit terendah“, mereka bertanya, “Wahai ummu mukminin, hari apa itu?“ Beliau menjawab, “Hari Arafah.” (HR. Ad-Daruquthni, no. 96).
Para tamu Ar Rahman yang berbahagia
Keempat: Hari arafah adalah hari sebaik-baiknya berdoa.
Nabi ﷺ bersabda,
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الـمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Sebaik-baik ucapan yang Aku ucapkan dan para nabi sebelumku: Laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa alaa kulli syai’in qodiir.” (HR. Tirmizi no. 3585, dan dihasankan oleh Alalbany).
Kelima: Hari Arafah adalah hari pembebasan dari api neraka
ما مِن يَومٍ أَكْثَرَ مِن أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فيه عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِن يَومِ عَرَفَةَ، وإنَّه لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بهِمُ المَلَائِكَةَ، فيَقولُ: ما أَرَادَ هَؤُلَاءِ
“Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hambaNya dari neraka selain hari Arafah. Sesungguhnya (pada hari itu) Allah mendekat dan membanggakan mereka (jamaah haji yang sedang wukuf) kepada para malaikat, seraya berfirman, ‘Apa yang diinginkan mereka.” (HR. Muslim, no. 1348)
Masih banyak keutamaan hari mulia ini, di antaranya pahala puasa ampunan 2 tahun, setahun sebelum, dan setahun setelah, hanya saja ini dianjurkan bagi yang tidak sedang berhaji, adapun yang haji maka tidak dianjurkan berpuasa, dan fokus dengan wukufnya di padang mulia ini, dan keutamaan-keutamaan lainnya masih banyak terkhususnya bagi yang sedang wukuf di Arafah.
Labbaikallahumma Labbaik, Labbaika Laa Syariikalaka Labbaik, Innal Hamda wan Ni’mata Laka wal Mulka, Laa Syariikalak
Mari tundukkan jiwa, rendahkan hati, bermunajat kepada Allah Ta’ala
Ya Allah ya dzal jalaali wal ikram, wahai Dzat yang maha mulia, muliakanlah kami para hambaMu yang sedang wukuf di padang arafah, kemuliaan yang tidak mendatangkan kehinaan setelahnya, kemuliaan yang menghilangkan ketergantungan kepada makhluk dan hanya memohon meminta tolong dan berharap kepadaMu
Ya Allah ya ghaffar ya ghafur ya ghafiradz dzanb, wahai Rabb kami yang maha pengampun, maha mengampuni dosa-dosa, ampunilah kesalahan-kesalahan kami, kami mengakui betapa banyak maksiat yang telah kami lakukan, hanya Engkaulah yang maha mengampuni.
Ya Allah ya rahman ya rahim ya arhamar rahimin, wahai Allah yang maha penyayang, pengasih, pemberi rahmat, berikanlah kepada kami kasih sayangmu, teruslah rahmati kami di manapun kami berada, jika bukan karena rahmatMu, kami tidak akan memasuki surgaMu, masukkanlah kami semuanya ke dalam surga firdausMu.
Ya Allah ya hayyu ya qayyum, terimalah haji kami, umrah kami, sai kami, tawaf kami, terimalah semua amalan kami, tidak ada yang bisa kami harapkan kecuali hanya kepada Engkau saja semata, jangan jadikan kami hamba-hamba yang riya, sum’ah, jadikanlah semua amalan kami ikhlas hanya karenaMu dan sesuai dengan petunjuk RasululMu ﷺ.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الـمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الـمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الـمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
اللهُ أكبر اللهُ أكبر، لا إلهَ إلَّا الله، واللهُ أكبر اللهُ أكبر، ولله الحَمْد
Ya Allah kabulkan doa kami, aamiin ya Rabbal ‘aalamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ، صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِی خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسࣲ وَ ٰحِدَةࣲ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالࣰا كَثِیرࣰا وَنِسَاۤءࣰۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِی تَسَاۤءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَیۡكُمۡ رَقِیبࣰا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ یَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ
سُبۡحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا یَصِفُونَ وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِینَ وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Penulis: Tim Ilmiyah Yayasan Amal Jariyah Indonesia