Tadabbur Quran An Naba 13-16
Surah An Naba adalah surah yang ke-78, terdiri dari 40 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz ‘Amma dan termasuk kedalam golongan Surah Makkiyyah karena turun di kota Mekkah.
Surah An Naba berarti Berita Besar serta mempunyai nama lain yaitu: ‘Amma Yatasaa alun.
Ayat 13:
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),
Ayat 14:
وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا
Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,
Ayat 15:
لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا
Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
Ayat 16:
وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا
Dan kebun-kebun yang lebat?
Adapun tadabbur dari Surah An-Naba ayat 13-16 sebagai berikut:
- Sebelum menghasilkan buah, tanaman perlu melalui berbagai proses yang beragam, teriknya cahaya, gelapnya malam, dinginnya air, dan berbagai kondisi yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Tapi semua proses tersebut menjadikan tanaman dapat bertumbuh dengan baik dan pada akhirnya menghasilkan buah yang bisa dinikmati., Maka jangan pernah bosan dan lelah untuk berproses,
- Gambaran kenikmatan dunia sudah begitu menggoda dengan segala perhiasannya, lalu bagaimana lagi dengan kenikmatan di akhirat yang seharusnya kita lebih rindu dengannya. Karena memiliki segala kenikmatan yg disediakan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh (seperti memandang wajah Allah azza wa jalla, fasilitas surga dengan berbagai kenikmatannya).
- Allah dengan kesempurnaan-Nya telah menciptakan manusia tanpa membiarkan mereka begitu saja. Akan tetapi mengatur dan memastikan segala hal agar memudahkan manusia menjalani kehidupan di muka bumi ini.
- Allah menjadikan matahari dengan sinarnya yang kuat sebagai pelita yang terang benderang, cahayanya yang terang, panas yang menyebar, dan bergesernya posisi matahari di langit dari musim ke musim membawa manfaat sangat banyak bagi kehidupan manusia.
- Dari ayat ini kita bisa mengambil pelajaran bahwasanya begitu pentingnya bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sama halnya ketika Allah menurunkan hujan ke bumi, hal tersebut harus untuk kita syukuri karena hujan ada sebagai rahmat dan tentunya air yang di turunkan ke bumi juga adalah sesuatu yang butuhkan oleh makhluk hidup baik manusia, hewan dan tumbuhan.
- Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai Pencipta telah melengkapkan segala sesuatunya untuk manusia, menghidupkan manusia di bumi dengan mencukupkan segala kebutuhannya, memberi pencahayaan, proses fotosintesis tumbuhan dengan matahari, air dari hujan sebagai unsur yang dibutuhkan oleh semua makhluk, dan tentunya tumbuhan untuk makanan.
- Air dan matahari merupakan hal penting yang dibutuhkan dalam hidup kita di dunia, kenapa Air? Krn kita tercipta dari air, lahir dari air, melihat air dan matahari sama dengan melihat diri kita sendiri, melihat ketenangan kebahagian, kedalaman. Ketika sedang ada masalah, kadang cukup melihat air dan matahari kita menjadi lebih tenang dan damai, denganya kita kembali pada Allah degan Bahagia. Jika hati kita bahagia, maka kita bisa ibadah dengan lebih khusyu’ insyaa Allah.
- Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, Allah menurunkan hujan sesuai dengan kadarnya, sesuai dengan kehendakNya. Jika Dia hendak menegur/mengazab suatu kaum/negeri, maka Dia turunkan hujan yang lebat sehingga mencapai kadar terjadinya bencana pada kaum/negeri tersebut. Jika Dia menghendaki keselamatan bagi suatu negeri, maka Dia menurunkan hujan sekadarnya yang mendatangkan manfaat bagi kaum/negeri itu. Inilah salah satu hikmah diajarkannya kita memanjatkan do’a pada saat hujan turun, allahumma shoyyiban naafi’aan, kita memohon agar diberikan hujan yang bermanfaat dan bukan hujan yang membawa mudharat/bencana. Oleh karena kita tidak pernah tahu apakah hujan itu saat diturunkannya kepada kita akan menjadi manfaat bagi kita ataukah sebaliknya.
- Dari air hujan itu, Allah tumbuhkan semua jenis tumbuh-tumbuhan. Dari air hujan yang sama, ada banyak keajaiban yang ditunjukkan oleh Allah. Maka perhatikanlah kesemua keajaiban yang menakjubkan itu. Dari tanah yang sama terdapat berbagai jenis tumbuhan yang saling berdampingan hidup bersama. Bahkan kita akan mendapati tumbuh-tumbuhan itu dengan berbagai rasa, ada yang pahit dan ada yang manis, ada yang panas dan ada pula yang sejuk, padahal berada di lembah yang sama, tanah yang sama, serta air hujan yang juga sama. Berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan Allah kuasa untuk menciptakannya.
- Segala hal yang tercipta menunjukkan ke Maha BesaranNya dimana manusia diharapkan menggantungkan segala urusannya hanya kepadaNya. Selain itu, bukti-bukti tersebut sekaligus menjadi ketenangan bagi manusia bahwa segala apa yang terjadi sudah menjadi urusan Allah, sisa manusia yang memaksimalkan dirinya untuk menjadi khalifah di muka bumi.
- Pelajaran penting dari tadabbur ayat tersebut adalah nilai tauhid rububiyah Allah bahwasanya Allah adalah Maha Pencipta. Allah yang menciptakan matahari, yang menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuhan dan yang mengatur seluruh bumi dengan segala isinya yang menjadikan seorang hamba akan paham tentang makna dan melaksanakan segala konsekuensi syahadat Laailahaillallah.
- Hujan selain menjadi rahmat juga dapat menjadi musibah bagi kaum yang ingkar. Sebagai seorang muslim, semasa kecil kita pasti pernah diceritakan bagaimana kaum Nabi Nuh yang habis karena banjir bandang. Hal serupa juga terjadi pada kaum Nabi Hud (Kaum Aad). “Dan difirmankan, “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim” (Qs. Hud:44). Karena itu, mari senantiasa menjaga ketaatan kita kepada Allah SWT agar hujan datang sebagai rahmat dan bukan sebagai musibah.
- Semua yang Allah ciptakan di muka bumi ini adalah bentuk kekuasaanya. Hendaknya kita sebagai manusia memanfaatkan dengan baik apa Yang Allah ciptakan.
- Ayat 13-16 sepatutnya menambah rasa syukur dan kekaguman kita terhadap rahmat dan kekuasaan Allah. Allah lah yang memberikan penerangan (matahari), hujan/air, tanaman, dan kebun-kebun yang rindang. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.
- Ayat ini mengisyaratkan keMahakuasanNya Allah yang menciptakan tata surya dan benda-benda langit lainnya dengan begitu kokoh dan kuat, serta seimbang sehingga kita merasa aman. Angin dan hujan yg Allah ta’ala ciptakan untuk manusia. Manusia mendapat manfaat dari semua ciptaan-Nya. Itulah fenomena kekuasaan dan nikmat dari Allah yang patut kita syukuri.
- Begitu sering lisan kita mengeluh ketika hujan maupun panas hingga lupa mensyukuri nikmat Allah. Ketika kenikmatan itu dicabut barulah kita rindu. Bahkan jika Allah hentikan matahari walau sedetik saja maka begitu banyak bencana yang terjadi. Semua pengaturan yang Allah tetapkan adalah yang terbaik. Maka sudah sepantasnya kita mensyukuri semua nikmat yang Allah titipkan pada kita.
- Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah menciptakan matahari yang sangat terang benderang yang menyinari alam semesta yang begitu luas. Dengannya, kita bisa melakukan banyak aktivitas dan mencari penghidupan. Kemudian, Allah menjadikan Awan yang bergerak perlahan lalu mengumpulkannya dan menjadikan bertumpuk, lalu hujan keluar dari celah-celahnya dan mengeluarkan butiran-butiran air/es dari langit. Yaitu dari gumpalan awan seperti gunung (kondensasi). Ditimpakannya butiran-butiran itu kepada siapa yang dikehendaki dan dihindarkannya kepada siapa yang dikehendakiNya.
- Dari hujan tumbulah berbagai macam tumbuhan-tumbuhan yang baik serta kebun-kebun yang begitu indah dipandang. Semua itu memberikan kemaslahatan bagi orang-orang yang mau berfikir.
- Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan matahari untuk menerangi alam semesta. Kemudian Allah turunkan hujan ke bumi dengan kuat agar bisa menembus lapisan-lapisan tanah untuk menumbuhkan biji-bijian, tumbuh-tumbuhan dan pepohonan agar dapat di konsumsi oleh manusia dan mahluk lainnya. Maha besar Allah atas segala ciptaan-Nya.
- Allah subhanahu wata’ala menciptakan matahari, kemudian menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman. Semua itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia, karena Allah lebih mengetahui apa-apa saja yang dibutuhkan oleh makhlukNya. Allah menciptakan semua itu untuk kelangsungan hidup manusia agar dapat semakin mendekatkan diri kepadaNya. Itulah bentuk kasih sayang Allah.
- Maha Besar Allah atas segala ciptaanNya. Matahari adalah salah satu ciptaan Allah yang terpenting bagi kelangsungan hidup seluruh alam, baik itu terhadap tumbuhan pun juga terhadap manusia. Demikianlah seorang da’i harus menjadi seperti matahari, membekalkan kehidupan, kegembiraan ketenangan kepada manusia disekelilingnya. Sehingga manusia merasakan besarnya manfaat yang diberikan dengan adanya da’i di tengah-tengah kehidupan mereka.
- Matahari yang diciptakan Allah adalah bukti kekuasaan Allah, yang perlu untuk kita mengambil pelajaran dari pancaran sinarnya yang begitu panas di dunia. Hal ini harusnya menjadi pengingat bagi kita untuk lebih berhati-hati agar terhindar dari panasnya Negeri Akhirat (di dalam neraka) yang dapat beribu-ribu kali lipat lebih panas dari pada panas di dunia.
- Ayat ini merupakan penggambaran aktivitas agrikultural dalam kehidupan dan mengingatkan kepada kita tentang kehidupan di bumi yang dimulai dari aktivitas bertani. Ayat ini juga mengajarkan pada kondisi awal kehidupan ini, dari tidak ada menjadi ada. Mempertegas peran keterlibatan Allah dalam seluruh proses yang kita lewati dalam kehidupan dalam berbagai ruang lingkup.
- Ditinjau dari ilmu biologi, diantara faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah cahaya matahari dan air. Keduanya dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Saat proses fotosintesis ini dibutuhkan oleh tumbuhan dengan mengubah sinar matahari menjadi energi/makanan
- Ayat 13-16 menjelaskan tentang bagaimana Allah ingin membuktikan sekaligus menantang kaum kafir, bahwa hari kiamat itu benar-benar ada. Untuk perkara menciptakan bumi dan isinya (dari tidak ada menjadi ada) Allah sangat mampu. Maka hari kiamat yang berkaitan dengan membangkitkan kembali adalah hal yang tentu sangat mudah bagi Allah, karena memang sebelumnya sudah ada. Sesungguhnya Allah lah di balik awal penciptaan mereka.
- Dua makhluk yang Allah ciptakan, matahari dan air merupakan sumber kehidupan manusia. Jika kedua makhluk ini tidak ada maka akan sangat sulit keberlangsungan proses kehidupan di bumi ini.
- Empat makhluk yang Allah sebutkan dalam ayat yang kita tadabburi masing-masing melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kodrat yang sudah ditetapkan. Satu saja bergeser dari tempatnya akan membuat lainnya menjadi terganggu. Tetaplah fokus pada posisi kita dan berusahalah untuk mengoptimalkan posisi yang diberikan saat ini. Yakini bahwa sesederhana apapun tugas Anda, itu akan memberikan hasil besar untuk jamaah/organisasi.
- Terkadang ketika hujan turun, sebagian dari manusia kadang tidak menyukainya atau mencela hujan karena dianggap menghalangi aktivitasnya. Padahal di waktu yang sama, mungkin saja ada makhluk Allah yang lain yang membutuhkan air hujan ini. Yang seharusnya dipahami adalah, bahwa hujan ini adalah sebagian dari rahmat Allah bagi makhlukNya.
- Sangat penting untuk kita untuk mengenal diri kita sendiri untuk memaksimalkan kontribusi yang akan kita berikan dalam kehidupan ini. Misal matahari yang panasnya dibutuhkan akan tetapi ketika berlebih maka justru membawa mudharat.
- Penting bagi kita untuk senantiasa mendudukkan suatu perkara dalam kondisi pertengahan (washatiyah) sesuai porsinya. Menjadi ummat pertengahan, seimbang dalam urusan dunia-akhirat.
- Allah menurunkan air hujan ke bumi kemudian menumbuhkan semua jenis tumbuhan. Dari air hujan yang sama dan tanah yang sama, namun dapat menghasilkan berbagai jenis tumbuhan dengan berbagai macam rasa dan warna. Dan Allah mampu menumbuhkan kembali tanaman setelah seblumnya mengalami kekeringan. Dan siapakah yg bisa melakukan demikian? Dialah Allah yg Maha Kuasa dan ini tentu memberi gambaran bahwa mudah bagi Allah untk membangkitkan orang-orang yang telah mati dari kuburnya.
- Ayat ini menambah kekaguman kita kepada Al-qur’an. Bahwasanya Al-qur’an telah menjelaskan lebih dulu tentang apa-apa yang manusia hari ini baru temukan kebenarannya (ilmiah). Salah satu contoh dalam ayat ini menjelaskan tentang sistem evaporasi yaitu dari sinar matahari terjadi penguapan sehingga terjadilah hujan. Oleh sebab itu apa yang disampaikan Al-qur’an adalah kebenaran haqiqi.
- Anak didik ibarat tumbuhan yang kita tanam. Perhatian, perawatan, dan perlakuan yang kita berikan akan memberikan pengaruh apakah sang anak dapat “berbuah” suatu saat nanti atau justru “layu” sebelum waktunya.
- Pentingnya menyesuaikan “intensitas dan frekuensi” nasehat dan pendidikan ke anak didik agar anak didik dapat tumbuh dengan baik sesuai dengan kodrat dan fitrahnya.
- Segala apa yang diciptakan oleh Allah, memiliki peran dan fungsinya masing-masing dan sesuai dengan kadarnya masing-masing. Terkadang apa yang terjadi dalam hidup, kita keluhkan, tidak kita sukai, padahal Allah Maha mengetahui apa yang telah dan yang akan terjadi setelahnya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita tetap berpikir positif dan bersyukur atas segala yang terjadi dan apapun yang menimpa kita. Karena kita meyakini bahwa ada hikmah yang besar dari berbagai kejadian itu, kita hanya saja belum mengetahui hikmahnya.
- Sebelum kita diciptakan, segalanya telah diatur sedemikian rupa oleh Allah. Allah yang menciptakan dan menjadikan matahari bersinar yang kemudian menjadi unsur penting dalam kehidupan manusia. Maka benarlah Alqur’an, kitab dengan segala jawaban dan tidak akan pernah tertinggal oleh zaman. Al Qur’an kitab yang diturunkan oleh sang Maha Pencipta alam ini sendiri.
- Ada banyak fakta-fakta ilmiah yang terdapat di dalam Al-Qur’an yang dijelaskan oleh Allah jauh sebelum adanya penjelasan dari dunia sains. Karena memang Al-Qur’an seluruhnya adalah kebanaran yang faktual dan saintifik. Jika ada hal yang belum dapat terjelaskan dalam Al Qur’an hal tersebut karena kelemahan dan keterbatasan ilmu kita.
Wallahu ta’ala a’lam