Khutbah Jumat
Berantas Buta Aksara Al-Quran
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyirol muslimin sidang jama’ah Jumat yang semoga dirahmati Allah Ta’ala
Mari terus meningkatkan ketaqwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan mengerjakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan serta memperbanyak shalawat dan salam kepada Rasulullah ﷺ.
Pada kesempatan khutbah kali ini, izinkan kami selaku khatib untuk membawakan beberapa hal tentang pemberantasan buta aksara alquran, faktor penyebab dan solusi jalan keluar dalam memberantasnya serta beberapa keutamaan membaca Alquran.
Jama’ah jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala
Data menyebutkan bahwa begitu banyak muslim indonesia tidak mampu membaca alquran dengan benar dan baik, Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta menunjukkan sebanyak 72% dari jumlah umat Islam belum melek huruf alquran.
Oleh karena itu, mari untuk semua pihak bekerja sama dalam mengentaskan buta aksara alquran khususnya di negeri kita, lebih khusus lagi di daerah kita masing-masing, upaya ini bukan hanya tugas para ustadz, namun juga semua lapisan warga.
Pemerintah, wakil rakyat, pengusaha, para pekerja, dan seluruh kalangan masyarakat hendaknya saling bahu-membahu membantu para guru ngaji, mendukung gerakan mereka baik dari segi edaran aturan maupun dari sisi dana apatah lagi untuk kesejahteraan para guru dan bantuan apa saja yang dibutuhkan.
Kaum muslimin rahimakumullah
Ada banyak faktor penyebab krisis buta baca alquran yang sangat disayangkan, di antaranya:
Faktor Pertama: Rasa malu yang muncul bisa jadi karena sudah dewasa dan tua, atau lingkungan yang tidak mendukung, atau takut disebut sebagai seorang alim yang tiba-tiba rajin membaca dan belajar alquran.
Maka itu, mari kita membuang rasa malu ini sejauh-jauhnya, malu seperti itu sangat tercela yang menghalangi dari banyak kebaikan dan pahala. Al Imam Bukhari dalam kitab shahihnya mencantumkan perkataan indah
وَقَالَ مُجَاهِدٌ لاَ يَتَعَلَّمُ الْعِلْمَ مُسْتَحْىٍ وَلاَ مُسْتَكْبِرٌ. وَقَالَتْ عَائِشَةُ نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الأَنْصَارِ لَمْ يَمْنَعْهُنَّ الْحَيَاءُ أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِى الدِّينِ
Mujahid mengatakan, “Tidaklah bisa mengambil ilmu orang yang malu dan sombong”, Aisyah berkata, “Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, tidak menghalangi mereka rasa malu untuk mempelajari agamanya”.
Faktor kedua: Rasa sibuk, baik kesibukan yang terjadwal rutin maupun kesibukan yang dibuat-buat untuk dijadikan alasan tidak mau belajar dan membaca alquran, padahal semua orang di dunia pasti sibuk, ada yang sibuk dengan kebaikan, kesia-siaan, dan bahkan kemaksiatan na’udzbillah.
Demikian itu, perlu harus wajib menyempatkan waktu untuk alquran, karena semakin kita dekat dengan alquran semakin berkah pula waktu-waktu dan urusan kita, betapa banyak orang yang plong bahagia setelah banyak interaksi dengan alquran, padahal boleh dikata paling sibuk, dan berapa banyak orang sesak sengsara karena berpaling dari alquran. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit” [Qs. Tha-Ha: 124]
Faktor ketiga: Kurangnya guru ngaji, padahal kita ketahui bahwa alquran tidak mungkin dipelajari dengan metode otodidak, harus lewat talaqqi berhadapan dengan guru, mungkin disebabkan tidak adanya kesejahteraan terhadap pendapatan mereka sehingga tidak bisa fokus atau lebih sibuk mencari nafkah dengan jalur lain.
Untuk itu, siapapun kita mari mengambil andil untuk mengadakan guru ngaji, apakah kita sendiri sebagai pengajarnya atau menjadi fasilitator sebagai pemerintah membuat aturan terkait pemberantasan buta alquran, atau sebagai pengusaha yang membiayai guru dan fasilitas ajar, begitupun seluruh masyarakat mendukung gerakan ini.
Kaum muslimin jama’ah jumat rahimakumullah
Untuk menyemangati kita semua, dan memotivasi diri-diri kita, mari simak sebagian dalil yang menyebutkan keutamaan alquran dan orang yang berinteraksi dengannya
Keutamaan pertama: Sebaik-baik manusia. Rasulullah ﷺ bersabda,
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur`an dan mengajarkannya. (HR. Al-Bukhari)
Keutamaan kedua: Pahala melimpah. Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا, لاَأَقُوْلُ ألم حَرْفٌ وَلكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur`an maka untuknya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan ‘alif laam miim’ satu huruf, akan tetapi alif adalah satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi)
Keutamaan ketiga: Kebaikan tiada henti. Rasulullah ﷺ bersabda,
المَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ, وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang yang membaca al-Qur’an dan ia mahir dalam membacanya maka ia dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala.” [Muttafaqun ‘alaih]
Demikian khutbah pertama, masih banyak hal tentang pemberantasan buta aksara alquran, jangan lupa doakan kebaikan untuk saudara-saudari kita di Palestina, semoga Allah mewafatkan kita semua dalam keadaan husnul khatimah, aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبۡحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا یَصِفُونَ وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِینَ وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Penulis: Tim Ilmiyah Yayasan Amal Jariyah Indonesia
