Khutbah Jumat
Hari Guru
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyiral muslimin jama’ah jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala
Mari terus meningkatkan ketaqwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan mengerjakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan serta memperbanyak shalawat dan salam kepada Rasulullah ﷺ.
Pada kesempatan khutbah kali ini, izinkan kami selaku khatib untuk membawakan pembahasan tentang hari guru, yang diperingati setiap 25 november di negeri kita.
Kaum muslimin jama’ah jumat yang berbahagia
Tiga hari kedepan insyaallah, dalam kalender tahunan negeri kita, 25 november diperingati sebagai hari PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia, di mana tujuannya untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, ikut serta dalam menyukseskan pembangunan nasional, memajukan pendidikan, meningkatkan profesionalitas guru, dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kaum muslimin jama’ah jumat rahimakumullah
Guru adalah tiang utama dalam membangun peradaban. Mereka ibarat pelita dalam kegelapan, yang memberikan penerangan kepada generasi umat dengan ilmu dan akhlak.
Dalam Islam, kedudukan guru sangatlah mulia. Allah Ta’ala berfirman,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”(QS. Al-Mujadalah: 11).
Ayat ini menegaskan bahwa ilmu adalah salah satu jalan menuju kemuliaan, dan guru adalah orang yang berjasa membimbing kita untuk mencapainya.
Guru sebagai penyampai ilmu, memiliki peran yang agung karena mereka menghubungkan kita dengan pengetahuan dan hikmah. Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ، وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا، وَحَتَّى الْحُوتَ، لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
“Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, hingga semut di dalam sarangnya dan ikan-ikan, semuanya mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi).
Namun, di era saat ini menjadi seorang guru tidaklah mudah. Banyak guru yang menghadapi dilema dalam menjalankan tugasnya. Dahulu, ketika seorang anak ditegur oleh guru, orang tua akan mendukung penuh tindakan guru tersebut.
Tetapi kini, ada kekhawatiran yang mendalam, karena ketika guru menegur atau mendisiplinkan siswa, mereka justru takut mendapat ancaman hukum atau dilaporkan ke pihak berwenang.
Kondisi ini menjadi tantangan besar dalam dunia pendidikan. Guru yang seharusnya dihormati dan diberi dukungan, sering kali merasa tidak bebas mendidik dengan tegas.
Padahal, mendidik bukan hanya soal menyampaikan ilmu, tetapi juga membentuk akhlak dan karakter generasi muda.
Kaum muslimin jama’ah jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala
Kita semua, sebagai orang tua, masyarakat, dan siswa, harus menyadari bahwa profesi guru adalah amanah dari Allah Ta’ala. Mereka mengemban tugas berat untuk mendidik anak-anak kita menjadi manusia yang lebih baik.
Ulama dulu ada yang sampai mengatakan “Aku seperti budak di hadapan guruku. Aku tidak berani membuka kitabku sampai ia mengizinkan.”
Betapa besar penghormatan ulama terdahulu kepada guru mereka. Sudah selayaknya kita meneladani sikap ini dalam kehidupan kita.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman,
وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua (orang tua) dengan penuh kasih sayang.” (QS. Al-Isra: 24).
Ayat ini juga berlaku bagi guru, karena mereka adalah “orang tua kedua” dalam kehidupan kita, atau biasa disebut sebagai orang tua ideologis kita.
Rasulullah ﷺ bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ
“Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak orang berilmu.” (HR. Ahmad).
Hadis ini menegaskan pentingnya menghormati orang-orang yang memiliki ilmu, termasuk guru, apatahlagi jika lebih tua dan juga lebih berilmu dari kita.
Hadirin kaum muslimin jama’ah jumat yang berbahagia
Bagi para guru, tetaplah teguh dalam mendidik. Lakukan tugas dengan keikhlasan dan kesabaran, karena Allah Ta’ala mencatat setiap usaha kita. Jika kita merasa takut atau khawatir, ingatlah firman Allah,
وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَكِیلࣰا
“Dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pelindung.” (QS. Al-Ahzab: 3).
Guru adalah pejuang tanpa tanda jasa. Semoga kita semua mampu mendukung mereka agar pendidikan berjalan dengan baik.
Sebagai penutup, marilah kita sebagai masyarakat, siswa, dan orang tua, berperan aktif mendukung guru. Jika ada masalah, selesaikan dengan bijak, bukan dengan mencari-cari kesalahan. Semoga Allah melindungi guru-guru kita dan memberikan mereka kekuatan dalam menjalankan tugas mulia ini.
Kaum muslimin yang semoga dimuliakan Allah Ta’ala
Demikian khutbah pertama, inilah beberapa tentang hari guru, meskipun masih banyak sebenarnya, tapi karena waktu yang membatasi kita. Semoga Allah Ta’ala mengumpulkan kita semua bersama Nabi kita Muhammad ﷺ di surga firdaus kelak, jangan lupa doakan kebaikan untuk saudara-saudari kita di Palestina, semoga Allah mewafatkan kita semua dalam keadaan husnul khatimah, aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبۡحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا یَصِفُونَ وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِینَ وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Penulis: Tim Ilmiyah Yayasan Amal Jariyah Indonesia