Khutbah Jumat
Kemuliaan Hafizh Al Quran dan Fasilitatornya
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
أَمَّا بَعْدُ
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ﷺ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ
Jama’ah Jumat yang semoga dirahmati Allah Ta’ala
Sungguh suatu kemuliaan besar ketika seseorang ingin menjadi penghafal al-Quran. Sangat banyak keutamaan yang dimiliki para hafizh al-Quran. Di antara keutamaan tersebut adalah:
1. Para hafizh al-Quran melakukan perdagangan tanpa kerugiaan sedikitpun
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ * لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (Qs Fatir: 29-30).
2. Menghafal al-Quran sebagai ibadah agung.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa seseorang yang menghafal al-Quran sebenarnya mereka dalam ibadah yang sangat agung, bagaimana tidak? Dia akan mendapatkan ganjaran pahala setiap ayat yang dibaca, diucapkan, diulang, dimuroja’ah, dan terus dimuroja’ah agar tetap terjaga. Sungguh pahalanya sangat banyak, karena yang namanya menghafal pasti membutuhkan muroja’ah yang banyak dan konsisten.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ
“Sesungguhnya orang yang menghafalkan Al-Quran adalah bagaikan unta yang diikat. Jika diikat, unta itu tidak akan lari. Dan apabila dibiarkan tanpa diikat, maka dia akan pergi.” (HR. Bukhari 5031 dan Muslim 789).
Kita biasanya dapatkan buku-buku dan ceramah yang mengajarkan tips menghafal, ada yang menasihati dengan mengulangi sebanyak 20 kali, ada yang 40 kali bahkan ada yang sampai ratusan kali bahkan ribuan kali seperti penghafal di negara Syinqit (Mauritania) ketika pertama kalinya dihafal sebelum pindah ke halaman berikutnya, dan begitu seterusnya.
Ditambah hafalan yang harus selalu diulang setiap harinya agar tetap mutqin. Sungguh pahala yang luar biasa di mana satu huruf saja mendapat satu kebaikan yang pahalanya dilipatgandakan 10 kali lipat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الـم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan ‘Alif Lam Mim’ satu huruf, tetapi ‘Alif’ satu huruf, ‘Lam’ satu huruf, ‘Mim’ satu huruf.”
(HR. At-Tirmidzi 2910 dishahihkan al-Albani)
3. Al-Quran akan tetap dijaga oleh Allah Ta’ala, dan para penghafal al-Quran merekalah orang-orang khusus dan wakil-wakil Allah Ta’ala dalam penjagaan al-Quran.
Allah Ta’ala berfirman terkait penjagaan al-Quran,
إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (Qs Al-Hijr (15):9)”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang orang-orang khusus Allah Ta’ala,
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
“Sesungguhnya Allah mempunyai banyak ahli (wali) dari kalangan manusia.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah mereka itu?” beliau menjawab, “Mereka adalah ahlulQuran, mereka adalah para ahli dan orang khusus Allah.” (HR Ibnu Majah 215 dishahihkan oleh al-Albani)
Dan masih banyak keutamaan para hafizh al-Quran yang tidak sempat kita sebutkan dalam kesempatan ini. Oleh karena itu, mari kita bertekad untuk selalu menghafal al-Quran, meskipun satu lembar satu hari, atau jika tidak sanggup maka satu halaman perhari, jika tidak mampu maka setengah halaman perhari, jika tidak bisa maka paling tidak satu ayat satu hari, agar dengannya kita mendapatkan keutamaan-keutamaan yang sangat banyak dan besar dari usaha kita menghafal kitabullah.
Kaum muslimin rahimakumullah
Kita mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan lain, sehingga hanya sedikit waktu yang bisa kita berikan untuk menghafal al-Quran, maka sebagai gantinya mari kita menfasilitasi para penghafal al-Quran karena fasilitator hafizh al-Quran pun memiliki banyak keutamaan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim 1631)
Sedekah jariyah, meski kita meninggal dunia, pahala masih saja mengalir. Di antara sedekah jariyah yang bisa kita sumbangkan sebagai fasilitas bagi para hafizh al-Quran adalah
1. Masjid
2. Rumah tahfiz
3. Pesantren. Ketiganya mereka gunakan sebagai tempat menghafal al-Quran. Di mana semua tempat di muka bumi akan bersaksi terhadap apa yang telah kita lakukan di atasnya.
Menyediakan mushaf digunakannya khusus untuk hafalan yang dia selalu baca dan ulang. Bukan hanya untuk satu orang, tapi lebih dari itu. Bukan hanya sehari mengulang, tapi setiap waktu.
4. Menggaji guru-gurunya agar mereka bisa lebih fokus mendidik para penghafal, daripada mencari lagi kesibukan di luar yang membuat mereka tidak terlalu banyak bersama para penghafal. Begitu juga menggaji pegawai-pegawai yang membantu dalam urusan-urusan seperti penjemputan, pengantaran, dan urusan lainnya.
5. Memberi hadiah, untuk memberi semangat kepada para penghafal yang telah melewati 1 juz misalnya, atau 10 juz, atau yang khatam dengan mutqin.
6. Memberikan biaya sekolah/ masuk tahfizh bagi yang kurang mampu, bahkan kalau bisa seluruh yang mau menghafal dibiayai, baik yang kurang mampu maupun yang mampu.
7. Memberi sahur dan ifthor bagi yang berpuasa, dengan sahur yang memiliki keutamaan berkah, membantu para penghafal berpuasa, dan dengan buka mendapatkan copas pahala dari yang berpuasa.
Kemudian amaljariyah lainnya yaitu kita terjun langsung sebagai guru dan muhaffizh bagi para penghafal al-Quran. Begitu juga anak kita sendiri dimasukkan dalam program menghafal ini, sehingga membantu mereka untuk tetap shalih shalihah dan senantiasa mendoakan kebaikan orangtuanya baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Kaum muslimin yang semoga diberkahi oleh Allah Ta’ala
Inilah khutbah pertama kita, semoga Allah Ta’ala memberikan kepada kita semua menghafal al-Quran dan menjadi fasilitator para hafizh al-Quran.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ
وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَغَافِرَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ
رَبَّنَا ظَلَمۡنَاۤ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ
رَبَّنَا اَتِنَافىِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفىِ الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ
إِنَّ ٱللَّهَ یَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَـٰنِ وَإِیتَاۤىِٕ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَیَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَاۤءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡیِۚ یَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ یَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ
Penulis: Tim Ilmiyah Yayasan Amal Jariyah Indonesia