Tanggungjawab Pendidikan Iman
Maksud dari tanggung jawab pendidikan iman adalah mengikat anak dengan dasar-dasar keimanan, rukun Islam, dan dasar-dasar syari’at semenjak dini. Sehingga anak sudah mengerti dan memahami.
Seorang pendidik wajib untuk mengajarkan kepada anak akan pedoman-pedoman berupa pendidikan keimanan semenjak pertumbuhannya. Pendidik juga diharuskan untuk mengajarkan fondasi-fondasi berupa ajaran Islam. Sehingga anak akan terikat secara akidah dan ibadah, disamping penerapan metode dan aturan.
Adapun dasar-dasar keimanan tersebut, di antaranya:
- Membuka Kehidupan Anak Dengan Kalimat Tauhid La Ilaha Illallah.
Sebagaimana sabda Nabi:
“Bukakanlah untuk anak-anak kalian pertama kalinya dengan kalimat la ilaha illallah (tiada sesembahan yang hak kecuali Allah).” (HR. Al-Hakim dari Ibnu Abbas)
Faedah dari perintah ini adalah agar kalimat tauhid itu dan syiar masuknya seseorang ke dalam agama Islam menjadi pertama kali didengar, diucapkan, dan lafal yang pertama kali di ingat oleh anak.
- Mengajarkannya Maslah Halal Dan Haram Setelah Ia Berakal.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Al-Mundzir dari hadits Ibnu Abbas, beliau berkata:
“Ajarkanlah mereka untuk taat kepada Allah dan takut berbuat maksiat kepadaNya, serta suruhlah anak-anak kamu untuk menaati perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan. Karena, hal itu akan memelihara mereka dan kamu dari api neraka.”
Faedah dari perintah ini adalah agar seorang anak ketika membuka kedua matanya dan tumbuh besar, ia telah mengetahui perintah-perintah Allah sehingga ia bersegera melaksanakannya dan bersegera menjauhi larangan-larangannya.
- Memerintahkan untuk beribadah saat umurnya tujuh tahun.
Sebagaimana sabda Nabi:
“Perintahkan anak-anak kamu melaksanakan shalat pada usia tujuh tahun, dan di saat mereka telah berusia sepuluh tahun pukullah mereka jika tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah tempat tidurnya.” (HR. Al-Hakim dan Abu Dawud)
Faedah dari perintah ini adalah agar anak mau mempelajari hukum-hukum ibadah sejak tumbuh dewasa serta akan terbiasa melaksanakan dan menegakkannya.
Kesimpulan, di depan anak-anak perlihatkanlah yang baik-baik saja. Sebab ingatan anak tajam lagi kuat. Bahkan mereka mampu merekam apa-apa saja yang dilihat dan didengarnya. Bila anak-anak terbiasa melihat kebaikan-kebaikan sejak dini, dewasanya nanti mereka akan melakukan apa-apa saja yang mereka lihat